Malamku tiba dengan sejuta sendu dalam ceritaku
Bagaikan rindu yang tak pernah tergambar bentuk dan rupanya
Ingin dihadapan cermin aku berkata bahwa aku baik-baik saja
Tapi tak semudah itu bisa aku lakukan dalam kenyataan
Walaupun terangku menggambarkan riang dan hangat peluk
Tapi sesekali tak pernah aku lupa masih ada sendu dalam baris ceritaku
Bila mengingat bagaimana aku mengawali cerita itu dengan tokoh baru
Betapa percaya dirinya dengan memulai cerita dengan hal yang sangat
manis
Berkhayal dan memuji seolah ombak tak pernah bisa menghancurkan
Besar harapan cerita itu selalu bertabur riang berselimut canda
Laksana cerita cinderella yang berakhir bahagia dengan pangerannya
Kenyataannya ceritaku bukanlah dongeng yang bisa kutebak akhirnya
Tanpa rencana, ceritaku dengan si tokoh baru ternyata suram
Tidak sesuai harapan apalagi khayalan, semua terbang jauh diterpa badai
Mungkin royalti yang kuberikan pada si tokoh baru tak sesuai
Hingga akhirnya ceritaku tak dihiraukan tanpa penjelasan pasti olehnya
Si tokoh baru tak kunjung memberi kepastian apakah harus aku melanjutkan
cerita
Hingga akhirnya ceritaku berakhir tanpa akhir yang jelas
Waktu terus berjalan, ceritaku terbengkalai diselimuti debu bernuansa
dingin
Cerita yang dulu penuh dengan harapan indah berubah dengan santai
Meninggalkan kekecewaan dan sejuta pertanyaan kepada si tokoh baru
Sendu dalam baris ceritaku semakin dalam menyusup mengisi alur yang
kosong
Sungguh tak rela melihatnya, tapi apalah daya sendu tak ingin beranjak
darinya
Dan aku tak baik-baik saja dalam menghadapinya